Senin, 14 Februari 2011

Khilafah

Berikut ini adalah cuplikan hadist yang pernah saya dengar dari seorang Uztadz (baca:guru) waktu saya di Madrasah (baca:sekolah) kelas 2..

 
Dari Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Masa Kenabian itu berlangsung di tengah-tengah kalian selama yang dikehendaki oleh Allah, kemudian Dia mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya.
Kemudian berlangsung masa khilafah di atas manhaj kenabian selama yang dikehendaki oleh Allah, kemudian Dia mengangkatnya apabila Allah menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian berlangsung masa kerajaan yang menggigit selama yang dikehendaki oleh Allah, kemudian Dia mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian berlangsung masa kerajaan yang sewenang-wenang selama yang dikehendaki oleh Allah, kemudian Dia mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian akan ada khilafah di atas manhaj kenabian.” Kemudian beliau diam. [HR. Ahmad IV/273, Al-Baihaqi]

Nah, berdasarkan hadits tersebut, periode khilafah dibagi menjadi 5 tahap:
1. Nubuwah (Periode kenabian)
2. Khilafatun min haji Nubuwah (Periode khilafah yang mengikuti manhaj kenabian)
3. Khilafatun 'ala adhon (Periode pemerintahan dan kekuasaan yang zalim)
4. Mulkan Jabrian (Periode pemerintahan dan kekuasaan jabbariyah (diktator))
5. Khilafatun Minhaji Nubuwah (Periode kembalinya Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian)
Periode pertama --> Periode Nabi Muhammad.
Periode kedua menurut para ulama--> Periode Khulafar Rasyidin.
Periode ketiga --> setelah periode khulafaur rasyidin sampai kekhalifahan Turki Utsmani runtuh pada tahun 1924.
Periode keempat adalah pasca runtuhnya kekhalifahan turki ustmani, yaitu saat ini
Nah, untuk periode kelima,ini yang belum terjadi, karena sampai saat ini belum ada kekhalifahan yang mengikuti Nubuwah.

Nah (nah terus kit mw...!!!), klo gitu, apa yang sudah kita berikan demi terwujudnya Khilafatun minhaji nubuwah?

seperti yang sering dianalogikan oleh kakak kelas saya dulu, jadi apakah kita? klo ada sampah di pinggir jalan, akankah kita jadi seseorang yang berinisiatif membuang sampah tsb, atau justru kita jadi sampah juga yang akan menambah 'masalah'....
 
Seperti kata kata teman saya (lagi)...."semoga kita termasuk di dalamnya…."( jdi yang membuang sampah maksude)

Tidak ada komentar: